Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Kedunglo Bandar Lor, Mojoroto, Kota Kediri, yaitu pengasuh Perjuangan Salawat Wahidiyah KH Abdul Latif Madjid telah tutup usia.
Kabar tutup usia Kiai Abdul Latif cukup mengejutkan, terutama bagi para pengamal Salawat Wahidiyah. karena, imam besar pengamal Salawat Wahidiyah tersebut sebelumnya masih terlihat di acara pernikahan.
Kiai Abdul Latif sempat dilarikan ke Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri, terlihat dari adanya rombongan kendaraan pondok dan mobil jenazah yang meluncur dari rumah sakit menuju rumah duka. Belum diketahui penyakit penyebab meninggalnya almarhum.
Rencananya jenazah dimakamkan di kompleks permakaman keluarga di lingkungan pondok.
Almarhum dikenal sebagai pejuang yang teguh dalam mengamalkan salawat Wahidiyah. Salawat Wahidiyah merupakan salawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad yang ritualnya diucapkan dengan suara keras serta cucuran air mata.
Salawat Wahidiyah pertama kali didirikan oleh almarhum KH Abdul Madjid Ma'roef (wafat 1989), yakni ayah KH Abdul Latif Madjid.
Selain pejuang salawat yang gigih, almarhum Abdul Madjid juga dikenal sebagai pejuang kemandirian ekonomi yang mumpuni. Sebut saja digelarnya mujahadah kubro salawat Wahidiyah yang selalu dihadiri ribuan pengamal salawat Wahidiyah. Acara rutin tersebut selalu berdampak positif bagi ekonomi warga sekitar pondok pesantren.
Sebagai pengasuh Ponpes Kedunglo, sosok Kiai Abdul Latif dikenal dekat dengan masyarakat. Almarhum juga sangat dihormati.
Sumber : https://jatim.inews.id/berita/kabar-duka-imam-besar-salawat-wahidiyah-kediri-kh-abdul-latif-madjid-tutup-usia.
0 comments:
Post a Comment